Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melestarikan ciri khas kampung halaman

Touring wisata perkampungan

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang kampung lembur sawah, kampung tersebuat terletak di desa cibuntu kecamapatan simpenan kabupaten sukabumi, kampung lembur sawah di dikenal oleh masyarakat setempat, kampung yang mempunyai ciri khas penduduk petani, nah sobat pasti penasaran bukan, soalnya ini bukan sembarang petani, petani di kampung lembur sawah mempunyai ciri khas tersendiri, dimana kegiatan para petani kebanyakan tidak bertani di ladang, tetapi petani di kampung lembur sawah bertaninya di HUMA, nah buat sobat yang belum tahu huma, makanya ayo kita ikut bertani di huma biar kita tahu apa itu huma.. jangan kalah sama orang touris asing yang berkunjung ke Indonesia, mereka di samping berwisata sekalian ingin memperdalam ilmu mereka, terhadap komunitas penduduk kita , hebat bukan…

Baiklah kita akan membahas tentang huma, Huma berasal dari bahasa Sunda, yang berarti Huma adalah sebuah tempat untuk bertanam yang berada di lereng gunung atau di bukit-bukit (inchubunaken), jadi penjelasannya, para petani di kampung lembur sawah, bercocok tanamannya di lereng gunung maka di sebut dengan NGAHUMA sama dengan orang yang bertani di lereng gunung,

Memang kampung lembur sawah penuh dengan keunikan dalam bercocok tanam, nah kali ini saya bertanya pada penduduk setempat yang sudah terbiasa bertani di HUMA, dari hasil percakapan saya,, saya mencoba mendepinisikan HUMA, sebelum para petani di kampung lembur sawah NGAHUMA, maka yang harus wajib di laksanakan oleh para petani adalah NYACAR, saya juga sempat kaget, wah kata apa lagi ini, tapi jangan takut semakin kita bertanya maka semakin kita tahu..hehehe

NYACAR berarti membersihkan tempat yang akan di jadikan HUMA, menurut petani lembur sawah proses nyacar juga mempunyai trik khusus, sehingga tidak meruksak alam yang berada di kampung lembur sawah, para petani lembur sawah sangat antusias akan global warming, masih menjaga akan kekayaan alam indonesia tercinta ini,

Gimana Asyik bukan? Buat sobat yang berada di kota sana, pasti belum tahu kegiatan ngahuma, di kota kan kalau maen paling ke mall, atau café, makanya berkunjung ke kampung lembursawah biar sekalian kita silaturahmi sama penduduk lembursawah, kalau sobat mau mencoba bertani, dikampung lembursawah , sobat boleh semalaman ngineup di huma, yang sudah di persiapkan sebuah saung, penduduk setempat biasa nya menamakan SAUNG CONAT, belum tau kan apa itu saung conat? Hehehe.. unik sob..

Saung conat adalah sebuah saung dimana tihang penyangga nya tinggi + 2 meter atau lebih..woww pokoknya serasa di monas deh.. hehehe.

Ada satu lagi kebiasaan para petani, yang mungkin di bilang unik, yaitu kebiasaan membawa TIMBEUL, (Nasi pare huma di bungkus pake daun pisang) pokoknya bikin kantong perut kita ngomel terus…

Biasanya Nasi tembeul pare huma, rasanaya lebih berasa banget, apalagi kalau nasi timbeul pare huma, di makan di HUMA, di saung conat, ketagihan deh pokoknya, apalagi ditambahin menunya sambeul goang/tomat ala ciangkrek, + ikan teri yang di ganggang.. pake lalablalaban hasil tanaman dari huma pokoknya mantaaaaf..abiess.

Nah buat sobat blogger yang penasaran banget pengen berkunjung ke kampung lembursawah, gampang koq, kalau dari arah Jakarta tinggal menuju kebogor, cari mobil bus sukabumi, terus turun di terminal sukabumi, naik lagi jurusan palabuhan ratu. Bilang sama pak kendektur, berhentinya jangan di palabuhan ratu, tapi di bagbgan, Udah gitu tanyain deh Desa cibuntu kampung lembursawah. Kecamatan simpenan, untuk lebih jelasnya

Kirim via email ke jelitajaya@gmail.com


Facebook – jelitajaya@gmail.coms

Kunjungan Anda adalah sebuah kepedulian untuk mempertahankan, komunitas penduduk desa.

Mari kita bersama bersama melestarikan komunitas Penduduk Desa, biar anak cucu kita tahu, bahwa Indonesia memiliki berbagai beragam komunitas.

Salam Budaya ACI

Lesehan kang inchu

Posting Komentar untuk "Melestarikan ciri khas kampung halaman"